Fisika adalah ilmu tentang alam dan dinamikanya. Dalam meneliti alam, Fisikawan
senantiasa tertantang mencari aturan-aturan yang mendasari suatu fenomena alam.
Misalnya apa aturan yang menyebabkan terbentuknya pelangi? Apa aturan yang
menyebabkan turunnya hujan? Apa aturan yang membuat benda terapung, tenggelam
atau melayang?
Batik adalah lukisan tentang alam dan dinamikanya. Berbeda dengan para pelukis
naturalis yang melukis alam persis seperti apa yang dilihatnya, para pencipta batik
melukis alam dari sisi yang lebih dalam. Pencipta batik mencari pola dasar dari suatu
fenomena yang dilihatnya itu. Dari pola dasar ini ditambah dengan beberapa aturan
sederhana, pencipta batik dapat menghasilkan lukisan batik. Butuh suatu kejeniusan
untuk melihat pola dasar dan mencari aturan ini. Sadar atau tidak, pekerjaan seorang
pencipta batik mirip pekerjaan seorang fisikawan.
Misalnya seorang pencipta batik ingin melukis fenomena air yang muncrat. Ia tidak
langsung melukis muncratnya air begitu saja seperti yang ia lihat. Otaknya mencari
pola dasar dari muncratnya air ini yaitu berupa suatu segitiga. Setelah itu dicari aturan
sederhana seperti “kecilkan segitiga sekian kali lipat, lalu putar segitiga tersebut
beberapa derajat”. Jika pada tiap segitiga yang terbentuk diterapkan
aturan yang sama, maka kita akan sampai pada suatu lukisan setengah jadi yang
tampak seperti lukisan batik. Jika proses ini diteruskan oleh komputer
hingga segitiga yang sangat kecil maka hasilnya adalah lukisan muncratan air.
Disini dapat kita katakan bahwa batik adalah lukisan fenomena alam
yang “belum selesai”.
Disini kita lihat betapa jeniusnya si pencipta batik. Kehebatan si pencipta batik
terletak pada kemampuan ia mencari pola dasar serta aturan-aturan sederhana tanpa
menggunakan komputer sama sekali. Luar biasa sekali nenek moyang kita ini.
Nah sekarang apa hubungan antara fisika dan batik yang kami sebut dengan fisika
batik ini? Fisika batik berusaha membaca pikiran pencipta batik tentang alam dan
dinamikanya. Fisika batik mencari pola dasar dan aturan-aturan dari berbagai lukisan
batik. Dalam mencari aturan dasar ini, fisika batik dapat memanfaatkan aturan fisika
yang sudah ada, kemudian memodifikasinya ataupun menciptakan aturan fisika yang
baru. Menarik bukan?
Kita lihat tiga lukisan batik yang mempunyai unsur mega mendung (gambar a). Pola
dasar mega mendung yang ditemukan oleh fisika batik disini adalah garis lengkung
yang kita sebut inti awan . Sekarang gunakan aturan berikut “besarkan inti
awan ini dan tempatkan beberapa inti awan yang lebih kecil di dalamnya” Jika ini
diterapkan pada setiap awan yang terbentuk kita akan memperoleh lukisan batik
mega mendung . Jika inti awannya dibuat sangat kecil maka kita akan
mendapat lukisan awan mendung. Proses mengembangnya
(membesarnya) inti awan ini dan terbentuknya inti-inti awan baru yang lebih kecil,
akan lebih menarik jika menggunakan prinsip-prinsip fisika yang sudah berkembang
sebelumnya seperti tekanan, gerakan fluida dan sebagainya.
Berikutnya kita lihat motif batik burung. Pola dasar burung (atau sayap burung) ini
berupa suatu segitiga. Terapkan aturan berikut “kecilkan segitiga dan gerakan
segitiga seperti kepakan sayap” maka kita akan mendapatkan lukisan batik burung
(gambar b). Kalau aturan ini diteruskan sampai sayap yang sangat kecil maka kita
akan peroleh bentuk lukisan burung atau sayap burung (gambar c). Lukisan ini akan
lebih menarik jika dalam membuat gerakan kepakan sayap kita tidak asal
menggambar tapi memanfaatkan juga rumusan fisika (khususnya mekanika).
Yang unik dari Fisika batik ini adalah ketika kita sudah memperoleh pola dasar dan
aturan-aturannya, dengan mengubah sedikit saja aturan-aturan itu, kita bisa
menghasilkan pola batik yang berbeda. Jadi dapat dibayangkan, kita dapat membuat
ribuan bahkan miliaran motif batik yang baru, hanya dengan mengubah sedikit aturan
yang kita temukan itu.
4
Pada gambar dibawah ini batik pada gambar 4a kanan diperoleh dari bentuk segitiga
dengan aturan “buat segitiga besar besar, lalu kecilkan segitiga tersebut dan
tempatkan seperti pada gambar 4a kiri”, sedangkan batik pada gambar 4b kanan
diperoleh dengan mengubah sedikit aturan yaitu segitiga kecil yang pertama dibalik.
Menarik sekali bukan?
Nah kita sudah lihat betapa mengasyikannya bermain-main dengan fisika batik.
Sebagai kesimpulan dapat kami katakan bahwa banyak hal yang dapat kita peroleh
dari pengembangan fisika batik ini, antara lain: 1) memahami suatu fenomena alam
dari sisi lain yang sebelumnya belum terpikirkan; 2) mengembangkan banyak motif
batik yang baru dari motif batik yang sudah ada; 3) mempelajari pola pikir para
pencipta batik, secara tidak langsung kita belajar budaya nenek moyang kita; 4)
semakin melihat betapa jeniusnya para pencipta batik ini, dan semakin menghargai
hasil ciptaan mereka. Ini akan menimbulkan rasa bangga ketika kita memakai batik
buatan Indonesia.
Dhika R Putri [ Sumber ]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar